Karmelit Awam
Karmel Awam adalah sekelompok umat beriman yang ada di beberapa paroki; mereka sebagai kelompok kategorial dalam sebuah paroki. Acara mereka secara rutin mengadakan pertemuan doa dua kali sebulan; prakteknya di paroki satu berbeda dengan lainnya, ada yang mengadakan pertemuan di ruang paroki, ada yang mengadakan pertemuan rutin di komunitas susteran, ada pula yang di rumah-rumah mereka sendiri secara bergiliran.
Karmelit Awam sebagai kelompok kategorial paroki, disebut demikian karena memang mereka berada di dalam paroki. Mereka ada dan bergerak di dalam paroki. Anggota komunitas memang adalah orang-orang dari sebuah paroki yang ada. Komunitas T.OCarm berada di tengah-tengah paroki. Namun tidak menutup kemungkinan sebuah komunitas di sebuah paroki tertentu menerima anggota dari luar paroki yang bersangkutan, karena memang keanggotaan komunitas tidak dibatasi oleh wilayah territorial. Ada sebuah komunitas yang anggotanya berasal dari beberapa paroki; mereka berasal dari paroki-paroki yang berbeda satu sama lain, mereka datang dan berkumpul untuk berdoa bersama. Dan malahan sebaliknya, bila memang dalam sebuah paroki ada komunitas Karmelit Awam yang jumlah anggotanya dirasakan terlalu banyak, maka komunitas dapat dikembangkan dan dimekarkan menjadi dua atau tiga komunitas.
Mereka berada di tengah-tengah paroki, karena memang kehadiran mereka harus sepengetahuan Pastor Paroki, mereka mendapatkan peneguhan dan dukungan dari pastor paroki, mereka harus siap sedia dilibatkan dalam karya-karya pelayanan. Semuanya itu harus siap dilakukan oleh karmelit awam karena keberadaan mereka adalah untuk Gereja. Sebagai kelompok, mungkin mereka tidak mendapat tugas khusus, tetapi sebagai pribadi-pribadi yang terpanggil untuk ‘bekerja segiat-giatnya demi Tuhan semesta alam’, setiap karmelit awam harus ikut aktif dalam aneka kegiatan kegerejaan, baik di tingkat lingkungan, wilayah ataupun paroki. Setiap anggota komunitas harus hadir dalam kegiatan parochial. Memang bukan dalam setiap kegiatan mereka harus ikut terlibat, tetapi minimal kehadiran mereka dapat dirasakan oleh warga lingkungan atau wilayah atau paroki. Seorang karmelit awam tidak menghayati panggilannya, bila ‘bersembunyi’ dari aneka kegiatan parochial.