Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK)

Persekutuan Doa Karismatik Katolik adalah sebuah gerakan didalam Gereja Katolik Roma dengan pelayanan ibadahnya memiliki karakter misa yang bersemangat, seperti pertemuan doa yang bercirikan nubuatan atau “berbicara dalam bahasa roh”.

Kehadiran Karismatik Katolik di Indonesia pada tahun 1976 di Keuskupan Agung Jakarta tidak lepas dari usaha Alm. Mgr. Leo Soekoto SJ, Uskup Agung Jakarta saat itu. Untuk menolong umat Katolik yang haus akan persekutuan doa dan dalam kerangka penggembalaan gerejawi, beliau mengundang dua orang Pastor dari luar negeri datang ke Jakarta untuk memperkenalkan Pembaharuan Karismatik Katolik kepada para Imam, biarawan dan biarawati serta kepada umat awam. Dua orang pastor yang datang itu adalah Pastor Paul O Brien SJ (tokoh PKK dari USA yang berdomisili di Bangkok) dan Pastor Herber Schneider SJ (yang waktu itu sebagai pencetus,pengasuh dan moderator dari sebuah komunitas Karismatik di manila).

Pada tingkat Nasional KWI, para Uskup menerima, mengakui dan meneguhkan Pembaharuan Karismatik Katolik di Indonesia dengan mengeluarkan Surat Gembala dan Pedoman Pastoral Pembaharuan Karismatik Katolik sejak 1983,1993,1995,2005 hingga sekarang. Pada tahun 1983 telah dibentuk dengan resmi Badan Pelayan Nasional Pembaharuan Karismatik Katolik Indonesia (BPN PKKI) yang bertempat di Jakarta. Di keuskupan-keuskupan diseluruh Indonesia dibentuk Badan Pelayanan Keuskupan Pembaharuan Karismatik Katolik (BPK PKK)

Penyembahan ini dimaksudkan agar kita layak di hadapan Tuhan mengingat kita adalah pribadi-pribadi yang tidak lepas dari dosa. Lagu yang mengiringi biasanya adalah yang  iramanya pelan  dan syahdu. Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan firman oleh pembicara tertentu, biasanya diundang dari luar paroki. Dan setelah pembacaan firman selesai, dilanjutkan dengan persembahan dan penutup.

Koordinator Kelompok PDKK : Bpk Sutekno.